Minggu, 08 Desember 2013

METODE-METODE DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN

METODE-METODE DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN

A. Pengertian Metode Penelitian Pendidikan
  Metodologi berarti ilmu tentang jalan yang ditempuh untuk memperoleh pemahaman tentang sasaran yang telah disebutkan sebelumnya. Sedangkan Penelitian digunakan sebagai padanan research dalam bahasa Inggris(re berarti kembali,dan search berarti mencari) dengan demikian research berarti mencari kembali. Kata research berasal dari bahasa latin reserare yang berarti mengungkapkan atau membuka. Kata ini juga diindonesiakan menjadi riset. Jadi research diartikan sebagai kegiatan mengungkapkan atau membuka pengetahuan karena pengetahuan, baik yang telah ada maupun yang masih belum ditemukan, dianggap sudah ada atau tersembunyi dialam yang hanya memerlukan pengungkapannya.
  Penelitian dapat diartikan sebagai semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu dan teknologi.
  Penelitan pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, logis, dan berencana untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan data dengan menggunakan metode tertentu untuk mencari jawaban atas permasalahan yang timbul dalam bidang pendidikan.
  Berdasarkan uraian diatas maka dapat dikemukakan bahwa metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat di temukan, dikembangkan, dan dapat dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

B. Macam-Macam Penelitian Pendidikan
      Pada  saat  ini  telah  banyak rancangan atau metode yang dikembangkan oleh para peneliti. Untuk mengikhtisarkan berbagai rancangan  tersebut,  berbagai  cara  penggolongan  telah  pula  dikembangkkan.  Salah  satu  di antaranya  adalah  penggolongan  yang  dilakukan  oleh  Isaac,  Stephen  dan  William  B  (1981).   11 Mereka   mengelompokan sembilan  jenis metode penelitian berdasarkan sifat masalahnya, sebagai berikut:

1. Penelitian Historis (Historical Research)          
a. Tujuan penelitian:   adalah  untuk membuat rekontruksi masa lampau secara sistematis dan objektif  dengan   cara  mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi,  serta mensintesiskan  bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.
b. Contoh-Contoh penelitian
Studi mengenai  perkembangan  kurikulum  sejak  jaman Belanda sampai dengan kurikulum  2004 di  Indonesia  yang bertujuan untuk  meneliti  dan  memahami dasar-dasar perkembangan kurikulum sejak masa  lampau sampai sekarang   melalui   penelahaan   struktur,   isi  materi, dan faktor-faktor lainnya pada setiap terjadinya perubahan kurikulum.
c. Beberapa karakteristik
1) Banyak menggunakan  data yang diobservasi oleh orang lain (data sekunder)
2) Seringkali  penelitian  ini  hanya  merupakan  kumpulan  informasi  yang  kadang-kadang kurang reliabel, berat sebelah, dan bias.
3) Penelitian  ini,   selain   data   sekunder juga tergantung pada data primer yang dikumpulkan melalui pengamatan secara langsung pada obyek/subyek yang ditelitinya. Di antara kedua data tersebut, data primer dianggap memiliki otoritas sebagai bukti tangan  pertama dan diberi prioritas dalam pengumpulan data.
4) Dua  macam  kritik yang digunakan untuk menentukan nilai atau bobot data  yaitu:   kritik eksternal yang menanyakan“apakah dokumen atau relik itu autentik?” dan kritik   internalnya menanyakan“Apabila dokumen tersebut autentik, apakah data tersebut akurat  dan relevan?”  Kritik internal hendaknya  menguji motif, bias, serta keterbatasan  peneliti yang mungkin melebih-lebihkan atau mengurangi, serta memberikan informasi yang tidak diamatinya.
5) Meskipun  mirip dengan penelaahan kepustakaan, akan  tetapi  cara  pendekatan  historis lebih tuntas, mencari informasi dari sumber yang lebih luas. Data yang digali biasanya data yang lebih tua dibandingkan dengan yang umum dituntut oleh penelaahan kepustakaan.
d. Langkah-Langkah pokok
1) Definisikan   masalah
2) Nyatakan tujuan penelitian      
3) Kumpulkan data, bedakan mana yang berasal dari sumber primer dan  sumber sekunder.
4) Evaluasi data yang terkumpul, kemudian kenakan kritik internal dan eksternal
5) Tuliskan laporan yang mencakup pernyataan  masalah,  review terhadap  sumber  materi, pernyataan asumsi, hipotesis-hipotesis dasar, dan metode yang digunakan untuk mengetes hipotesis, hasil yang dicapai, interpretasi dan kesimpulan, dan bibliografi.

2. Penelitian Deskriptif (Descriptive Research)  
a. Tujuan penelitian:   adalah  untuk membuat pencandraan atau gambaran secara sistematis,  faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
b. Contoh-Contoh penelitian
1) Studi mengenai peranan suatu metode terhadap pemahaman konsep yang bertujuan hanya untuk memperoleh gambaran tentang efektivitas dari metode tersebut.
2) Penelitian mengenai taraf serap siswa-siswa Sekolah Menengah.
3) Studi laporan mengenai hasil nilai tes di suatu sekolah
c. Beberapa karakteristik
1) Secara harfiah, digunakan  untuk  mencandraan  (mendeskripsikan )   situasi-situasi    atau  peristiwa-peristiwa. Penelitian deskriptif  tersebut merupakan akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata, yang tidak perlu mencari atau menjelaskan saling hubungan, menguji  hipotesis,  membuat  ramalan,  mendapatkan  makna  dan  implikasi,  meskipun penelitian  yang bertujuan  lebih kuat untuk menemukan hal-hal  tersebut mencakup  juga metode-metode  deskriptif. Akan  tetapi  para  ahli  penelitian    masih  belum  memiliki kesepakatan mengenai  apa  sesungguhnya yang dimaksud dengan “penelitian deskriptif” dan  sering  memiliki  pengertian  yang  lebih  luas  mencakup  seluruh  bentuk  penelitian kecuali  penelitian  histories  dan  eksperimental.  Dalam  konteks  yang  lebih  luas  ini, istilah studi survey lebih sering digunakan.
2) Tujuan dari penelitian-penelitian-penelitian survey adalah:
a) Mengumpulkan informasi faktual secara mendetil yang  mencandra gejala yang ada
b) Mengidentifikasi masalah-masalah atau melakukan justifikasi kondisi-kondisi dan parktek-praktek yang sedang berlangsung.
c) Membuat perbandingan dan evaluasi
d) Mendeterminasi apa yang dikerjakan orang lain apabila memiliki masalah atau situasi yang   sama   dan   memperoleh   keuntungan  dari  pengalaman mereka untuk membuat rencana dan membuat keputusan di masa yang akan datang.
d. Langkah-Langkah pokok
1) Definisikan tujuan secara jelas dan istilah yang spesifik. Fakta dan karakteristik apa yang ingin ditemukan.
2) Rencanakan pendekatannya. Bagaimana data akan dikumpulkan? Bagaimana subjek akan dipilih untuk menjamin   bahwa   subjek   tersebut mewakili  seluruh  populasi yang  akan dideskripsikan?  Instrumen   atau   teknik   observasi   apa  yang  tersedia  atau perlu untuk   dikembangkan? Apakah metode pengumpulan data yang akan digunakan perlu diuji coba  di lapangan dan apakah para pengumpul data perlu dilatih terlebih dahulu?
3) Kumpulkan data
4) Tuliskan laporan

3. Penelitian Perkembangan (Developmental Research)
a. Tujuan penelitian: untuk menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.
b. Contoh-Contoh penelitian
1) Studi-studi longitudinal mengenai pertumbuhan yang secara langsung mengukur sifat dan laju perubahan-perubahan pada sampel anak yang sama pada tingkat perkembangan yang berbeda.
2) Studi cross-sectional mengenai pertumbuhan yang secara tidak langsung  mengukur  sifat dan laju perubahan   yang  sama  dengan  meneliti  sejumlah  anak  yang  berbeda sebagai sampel yang mewakili tingkat usia.
3) Studi-studi   kecenderungan   yang  bertujuan  untuk  menentukan pola-pola perubahan di masa lampau agar dapat meramalkan pola-pola dan kondisi-kondisi perubahan di masa yang akan datang.
c. Beberapa karakteristik
1) Memfokuskan  pada  studi  mengenai  variabel-variabel   dan   perkembangannya  selama beberapa bulan atau tahun. Penelitian ini menanyakan “ Apakah  pola-pola  pertumbuhan, lajunya, arahnya, urutannya, dan  faktor-faktor yang  saling  terkait  mempengaruhi  sifat-sifat perkembangan itu?.
2) Masalah sampel pada metode longitudinal adalah kompleks dengan  terbatasnya  jumlah  subyek   yang    dapat   diikuti   dalam waktu   tahunan;    faktor - faktor  yang  cenderung menyebabkan  terjadinya  bias  pada  metode  longitudinal.  Apabila  perlakuan  mengenai  atrisi  tersebut dihilangkan melalui pemilihan sampel dari suatu populasi yang stabil, hal ini  berarti  memasukkan  bias-bias  yang  tak  dikenal  yang  berkaitan  dengan  populasi tersebut.  
3) Studi cross-sectional biasanya meliputi subyek yang lebih banyak, akan tetapi mencandra  faktor pertumbuhan yang lebih sedikit dibandingkan dengan studi longitudinal.
4) Studi-studi kecenderungan memiliki  kelemahan  bahwa  faktor-faktor  yang  tidak  dapat  diramalkan  mungkin  masuk  dan  memodifikasi  atau  membat  kecenderungan  yang  didasarkan masa  lampau menjadi  tidak  sah. Pada umumnya prediksi untuk waktu  yang lama  adalah  perkiraan  pendidikan  (educated  guess),  sementara  prediksi  untuk  waktu yang pendek lebih reliabel dan valid.
d. Langkah-Langkah pokok
1) Definisikan masalahnya atau nyatakan tujuan-tujuannya.
2) Lakukan telaah kepustakaan untuk menentukan garis dasar informasi  yang ada dan  membandingkan metodologi-metodologi penelitian termasuk instrumen-instrumen yang dapat digunakan dan teknik-teknik pengumpulan data.
3) Rancangkan cara pendekatan
4) Kumpulkan data
5) Evaluasi data dan susun laporkan hasilnya.

4. Penelitian Studi Kasus dan Lapangan (Case and Field Study Research)
a. Tujuan penelitian: Untuk mempelajari secara intensif  mengenai  latar  belakang,  keadaan sekarang,   dan  interaksi  lingkungan  suatu  unit  sosial: individu, kelompok, isntitusi, atau masyarakat.
b. Contoh-Contoh penelitian
1) Studi-studi Piaget tentang perkembangan kognitif pada anak-anak.    
2) Studi secara mendalam pada   seorang  murid  yang  mengalami  ketidakmampuan belajar oleh seorang ahli psikologi atau studi terhadap seorang siswa yang dalam masa  hukuman  percobaan oleh pekerja sosial.
c. Beberapa karakteristik
1) Studi   kasus  merupakan  penyelidikan   yang   mendalam   pada   suatu   unit sosial yang  menghasilkan suatu gambaran yang lengkap,  dan   terorganisasi  dengan  baik  mengenai unit  tersebut.
2) Dibandingkan dengan studi survey yang cenderung menguji sejumlah kecil variabel pada unit sample yang besar, studi kasus ini menguji jumlah unit kecil dengan  variabel-variabel dan kondisi-kondisi yang besar.
d. Keungulan-keunggulan
1) Studi-studi  kasus terutama sangat   bermanfaat   sebagai  latar  belakang  informasi untuk perencanaan penelitian utama di dalam social sciences. Karena dilakukan secara  intensif,  studi ini memberikan penjelasan terhadap  variabel-variabel  penting,  proses-proses,  dan  interaksi-interaksi yang memerlukan perhatian lebih intensif.      
2) Data studi kasus   melengkapi   contoh-contoh   yang   berguna   untuk   mengilustrasikanpenemuan-penemuan yang digeneralisasikan secara statistik.
e. Kelemahan-kelemahan
1) Karena  fokusnya   yang  sempit  terhadap  unit-unit yang kecil, studi-studi kasus dibatasi  dalam kerepresentatifannya. Studi ini tidak memungkinkan generalisasi terhadap populasi sampai ada penelitian  lanjutan yang melengkapi  studi  tersebut yang memfokuskan pada hipotesis-hipotesis spesifik dan menggunakan metode sampling yang layak.
2) Studi-studi kasus terutama diwarnai oleh  sifat  keberatsebelahan   subyektif.   Kasus   itu  sendiri mungkin dipilih karena sifat dramatiknya daripada sifatnya,   cirinya, atau karena cocok dengan konsep peneliti sebelumnya. Selama peneliti menempatkan data pada satu konteks  tertentu  daripada  konteks  yang  lain,  maka  penafsiran  subyektif  akan mempengaruhi hasilnya.  
f. Langkah-Langkah pokok
1) Nyatakan tujuan-tujuannya
2) Rancangkan cara pendekatannya. Bagaimana unit-unit tersebut akan dipilih? Apakah sumber data dapat digunakan? Metode apa yang akan digunakan untuk mengumpulkan data?  
3) Kumpulkan data
4) Organisasikan informasi untuk menyusun rekonstruksi unit studi yang koheren,dan terintergrasi dengan baik.
5) Laporkan hasilnya dan diskusikan signifikasinya

5. Penelitian Korelasional (Correlational Research)  
a. Tujuan penelitian: Untuk menyelidiki besarnya korelasi antara variasi-variasi dalam suatu faktor dengan variasi-variasi dalam satu atau lebih faktor lainnya berdasarkan pada koefisien korelasi.
b. Contoh-Contoh penelitian
1) Studi yang menyelidiki hubungan antara motivasi dengan hasil belajar siswa di Sekolah  Menengah
2) Studi analisis faktor pada beberapa tes kepribadian
3) Studi untuk meramalkan keberhasilan belajar di sekolah berdasarkan tes bakat
c. Beberapa karakteristik
1) Sangat cocok  digunakan  apabila variabel-variabel yang diteliti sangat kompleks dan/atau peneliti tidak  memungkinkan  melakukan  penelitian  dengan  metode  eksperimental  dan pengontrolan terhadap manipulasi data.
2) Memungkinkan pengukuran secara simultan beberapa variabel dan  saling  hubungannya dalam keaadaan yang realistis.
3) Hasil penelitian ini merupakan derajat saling hubungan dari pada menanyakan ada  tidaknya pengaruh, seperti yang dikemukakan oleh rancanga penelitian eksperimental  “Apakah ada pengaruhnya atau tidak?”
4) Keterbatasan-keterbatasan penelitian korelasional adalah sebagai berikut:
a) Hanya mengidentifikasi apa sejalan dengan apa, penelitian ini tidak perlu mengidentifikas saling hubungan yang bersifat sebab akibat.
b) Metode ini kurang tertib dan ketat apabila dibandingkan dengan pendekatan eksperimental karena kurang melakukan kontrol terhadap variabel-variabel bebasnya.
c) Metode ini cenderung akan mengidentifikasi pola hubungan yang  semu yang kurang reliabel dan valid.  
d) Pola saling hubungan sering tidak menentu dan kabur
e) Metode ini dalam penelitian sering memberikan rangsangan penggunaannya semacam  pendekatan “shot gun”, yaitu memasukkan  data tanpa pandang bulu dari sumber yang  dan  memberikan interpretasi yang bermakna atau yang berguna.
d. Langkah-Langkah poko
1) Definisikan masalah
2) Lakukan penelaahan kepustakan
3) Rancangkan pendekatan:
a) Identifikasi variable-variabel-variabel yang relevan.
b) Pilihlah subyek yang memadai/layak
c) Pilihlah atau kembangkan instrumen yang sesuai.
d) Pilihlah pendekatan korelasional yang  sesuai dengan permasalahan.
4) Kumpulkan data
5) Analisis data dan interpretasikan hasilnya
6) Tuliskan laporan

6. Penelitian Kausal-Komparatif (Causal-Comparative Research)  
a. Tujuan penelitian:  Untuk   menyelidiki   kemungkinan   hubungan   sebab  akibat  melalui pengamatan terhadap akibat yang telah ada dan meneliti kembali faktor-faktor penyebab dari sumber   yang   dapat  dipercaya.   Hal  ini sangat kontras dengan metode eksperimental yang  mengumpulkan  data   melalui   pengontrolan  kondisi-kondisi   pada   waktu itu (penelitian berlangsung).
b. Contoh-Contoh penelitian
1) Penelitian di suatu sekolah  untuk  mencari   faktor-faktor   yang   menyebabkan   prestasi lulusannya selalu lebih baik dibandingkan dengan sekolah-sekolah lainnya.
2) Penelitian untuk mengetahui penyebab kurang termotivasinya siswa dalam mengikuti mata  pelajaran tertentu.
3) Penelitian  untuk  menentukan ciri-ciri  guru yang efektif dengan menggunakan data yang berupa catatan mengenai sejarah pekerjaan selengkap mungkin.
4) Mencari pola tingkah laku dan  prestasi  belajar yang terkait dengan perbedaan umur pada waktu masuk sekolah, dengan cara  menggunakan  data  deskriptif mengenai tingkah laku   dan skor tes prestasi belajar yang terkumpul sampai anak-anak  yang  bersangkutan  kelas enam Sekolah Dasar.
c. Beberapa karakteristik
Penelitian kausal-komparatif bersifat”ex post facto”, yang berarti data   yang   dikumpulkan setelah semua peristiwa yang dipermasalahkan terjadi. Peneliti kemudian  mencari satu atau lebih pengaruh-pengaruh (tergantung  variabel-variabel)  menguji   data   dengan  menelusuri  kembali masa yang telah lalu, untuk mencari  sebab-sebab, saling hubungan, dan maknanya.
d. Langkah-Langkah pokok
1) Definisikan permasalahannya
2) Lakukan telaan kepustakaan
3) Nyatakan/rumuskan hipotesis-hipotesis.
4) Tuliskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis dan langkah-langkah yang akan dilakukan.
5) Rencanakan pendekatan:
a. Pilihlah subyek dan sumber materi yang cocok
b. Pilihlah atau susun teknik pengumpulan data
c. Tentukan katagori-katagori untuk mengelompokan data yang tidak memiliki arti ganda(unambiguous),   sesuai   dengan  tujuan  penelitian, dan dapat menunjukkan kesamaan atau saling hubungan.
6) Validasi teknik untuk pengumpulan data
7) Kumpulkan data
8) Deskripsikan, analisis, dan interpretasikan hasil yang diperoleh dengan jelas dan istilah-istilah yang tepat
9) Rencanakan pendekatan
10) Susunlan laporannya.

7. Penelitian Eksperimen Sebenarnya (True Experimental Research)
a. Tujuan penelitian:  Untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen satu atau lebih kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.
b. Contoh-Contoh penelitian
Menyelidiki  pengaruh  dua  jenis  metode mangajar terhadap hasil belajar mata pelajaran tertentu,  berdasarkan  ukuran  kelas  (kelas  besar  dan  kecil)  dan  taraf  intelegensi  siswa  (tinggi, sedang dan  rendah) dengan cara menempatkan guru secara  random berdasarkan intelegensia, ukuran kelas, dan metode mengajar.
c. Beberapa karakteristik
1) Memerlukan pengaturan secara ketat terhadap variabel-variabel dan kondisi-kondisi  ekperimental baik secara langsung/manipulasi  atau melalui randomisasi (pengaturan secra acak)
2) Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai garis dasar untuk dibandingkan  
            dengan kelompok-kelompok yang menerima perlakuan eksperimen.
d. Langkah-Langkah pokok
1) Lakukan telaah kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahan.
2) Identifikasi dan definisikan masalahnya.
3) Rumuskan hipoteisis, tentukan faktor-faktor yang berpengaruh, dan definisikan istilah-istilah pokok dan variabel-varibel penelitiannya.
Susun rencana eksperimennya:
1) Identifikasi   seluruh   variabel  non-eksperimental   yang   mungkin  mengkontaminasi  eksperimen dan tentukan bagaimana untuk mengontrol variabel tersebut.
2) Pilihlah rancangan penelitiannya.
3) Pilihlah sampel dari subyek  yang representatif bagi populasi,   tentukan  subyek  untuk kelompok kontrol dan tentukan kelompok-kelompok perlakuan eksperimen.  
e. Pilih atau susun and validasi instrumen  yang  akan  digunakan  untuk  mengukur  hasil eksperimen    
f. Rancangkan prosedur pengumpulan data dan  kemungkinan  melakukan  pilot  atau  uji coba untuk menyempurnakan instrumen atau rancangan.

8. Penelitian Eksperimen Semu (Quasy Experimental Research)
a. Tujuan penelitian:   Mendekati   perkiraan   untuk   keadaan   yang  dapat  dicapai  melalui eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang  tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasi  seluruh variabel-variabel  yang  relevan. Peneliti harus  secara  jelas memahami  kompromi-kompromi  yang  ada  pada  validitas  internal  dan  eksternal, rancangannya, dan bertindak di dalam keterbatasan-keterbatasan tertentu.
b. Contoh-Contoh Penelitian
1) Untuk menyelidiki pengaruh dua macam cara menghafal (spaced versus massed practice)  dalam menghafal suatu daftar vocabulary bahasa asing di empat buah SMA tanpa dapat menentukan  penempatan  para  siswa  pada  perlakuan  secara  acak  atau mengawasi masa latihannya secara ketat.
2) Menilai keefektifan tiga macam pendekatan untuk mengajarkan prinsip-prinsip dan  konsep-konsep dasar di dalam ekonomi atau sains pada anak-anak  Sekolah Dasar apabila guru-guru  tertentu  secara  sukarela melakukan pengajaran dengan  salah  satu pendekatan tersebut karena tertarik akan materinya.
3) Penelitian pendidikan yang melibatkan rancangan pretest-postest yang mana di dalamnya  variabel-variabel    seperti kematangan,  efek  testing,  regresi  satatistik,  atrisi  selektif, dan adaptasi tidak dapat dihindari atau tidak teramati.
c. Langkah-Langkah pokok
Langkah-langkah pokok penelitian eksperimental semu, sama dengan penelitian  eksperimental  sebenarnya,    secara  hati-hati   menunjukkan  masing-masing  keterbatasan  dalam validitas  internal dan eksternal pada rancangan penelitiannya.

9. Penelitian Tindakan (Action Research)
a. Tujuan penelitian: Untuk mengembangkan  keterampilan-keterampilan  atau   pendekatan- pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah-masalah dengan penerapan  langsung di kelas atau dunia kerja.
b. Contoh Penelitian
Program inservice training: untuk  mengujicoba inovasi suatu metode mengajar, membantu  para   konselor   agar  bekerja   lebih   hati-hati   dengan   anak-anak    putus   sekolah; untuk mengembangkan  program eksplorasi dalam pencegahan kecelakaan pada kursus  pendidikan pengemudi; untuk memecahkan  masalah  apatisme  dalam  penggunaan  teknologi  modern atau metode menanam padi inovatif.







BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Pesatnya  perkembangan  ilmu  dan  teknologi,  tidak  menyebabkan  permasalahan  yang dihadapi  oleh  manusia  menjadi  hilang.  Dengan  perkembangan  ilmu  dan  teknologi  tersebut, manusia sering dihadapkan dengan masalah-masalahan baru, baik yang terkait dengan kehidupan sosial maupun sains dan teknologi. Dalam rangka memecahkan permasalahan yang dihadapinya itu,  seringkali diperlukan suatu penelitian yang memerlukan waktu dan biaya yang cukup besar.
Salah  satu  di antaranya  adalah  penggolongan  yang  dilakukan  oleh  Isaac,  Stephen  dan  William  B  (1981).   11 Mereka   mengelompokan sembilan  jenis metode dasar penelitian berdasarkan sifat masalahnya, sebagai berikut:
1. Metode Historis
2. Metode Deskriktif
3. Metode Perkembangan
4. Metode Studi Kasus dan lapangan
5. Metode Kausal-Komparatif
6. Metode Eksperimen Semu
7. Metode Eksperimen Sebenarnya
8. Metode Tindakan

b. Saran dan kriitk

Sekian makalah yang kami susun, kami yakin banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu sumbangsih saran dan kritik sangat kami harapkan untuk lebih baik lagi dimasa yang akan datang






DAFTAR KEPUSTAKAAN
Irawan Soehartono. 2000. Metode Penelitian Social. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hadi, Amirul dan Haryono. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan II. Bandung: Pustaka
Setia
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Bandung: Alfabeta







Tidak ada komentar:

Posting Komentar