METODE-METODE DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN
Metodologi berarti ilmu tentang jalan yang ditempuh untuk memperoleh pemahaman tentang sasaran yang telah disebutkan sebelumnya. Sedangkan Penelitian digunakan sebagai padanan research dalam bahasa Inggris(re berarti kembali,dan search berarti mencari) dengan demikian research berarti mencari kembali. Kata research berasal dari bahasa latin reserare yang berarti mengungkapkan atau membuka. Kata ini juga diindonesiakan menjadi riset. Jadi research diartikan sebagai kegiatan mengungkapkan atau membuka pengetahuan karena pengetahuan, baik yang telah ada maupun yang masih belum ditemukan, dianggap sudah ada atau tersembunyi dialam yang hanya memerlukan pengungkapannya.
Penelitian dapat diartikan sebagai semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu dan teknologi.
Penelitan pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, logis, dan berencana untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan data dengan menggunakan metode tertentu untuk mencari jawaban atas permasalahan yang timbul dalam bidang pendidikan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dikemukakan bahwa metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat di temukan, dikembangkan, dan dapat dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
B. Macam-Macam Penelitian Pendidikan
Pada saat ini telah banyak rancangan atau metode yang dikembangkan oleh para peneliti. Untuk mengikhtisarkan berbagai rancangan tersebut, berbagai cara penggolongan telah pula dikembangkkan. Salah satu di antaranya adalah penggolongan yang dilakukan oleh Isaac, Stephen dan William B (1981). 11 Mereka mengelompokan sembilan jenis metode penelitian berdasarkan sifat masalahnya, sebagai berikut:
1. Penelitian Historis (Historical Research)
a. Tujuan penelitian: adalah untuk membuat rekontruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.
b. Contoh-Contoh penelitian
Studi mengenai perkembangan kurikulum sejak jaman Belanda sampai dengan kurikulum 2004 di Indonesia yang bertujuan untuk meneliti dan memahami dasar-dasar perkembangan kurikulum sejak masa lampau sampai sekarang melalui penelahaan struktur, isi materi, dan faktor-faktor lainnya pada setiap terjadinya perubahan kurikulum.
c. Beberapa karakteristik
1) Banyak menggunakan data yang diobservasi oleh orang lain (data sekunder)
2) Seringkali penelitian ini hanya merupakan kumpulan informasi yang kadang-kadang kurang reliabel, berat sebelah, dan bias.
3) Penelitian ini, selain data sekunder juga tergantung pada data primer yang dikumpulkan melalui pengamatan secara langsung pada obyek/subyek yang ditelitinya. Di antara kedua data tersebut, data primer dianggap memiliki otoritas sebagai bukti tangan pertama dan diberi prioritas dalam pengumpulan data.
4) Dua macam kritik yang digunakan untuk menentukan nilai atau bobot data yaitu: kritik eksternal yang menanyakan“apakah dokumen atau relik itu autentik?” dan kritik internalnya menanyakan“Apabila dokumen tersebut autentik, apakah data tersebut akurat dan relevan?” Kritik internal hendaknya menguji motif, bias, serta keterbatasan peneliti yang mungkin melebih-lebihkan atau mengurangi, serta memberikan informasi yang tidak diamatinya.
5) Meskipun mirip dengan penelaahan kepustakaan, akan tetapi cara pendekatan historis lebih tuntas, mencari informasi dari sumber yang lebih luas. Data yang digali biasanya data yang lebih tua dibandingkan dengan yang umum dituntut oleh penelaahan kepustakaan.
d. Langkah-Langkah pokok
1) Definisikan masalah
2) Nyatakan tujuan penelitian
3) Kumpulkan data, bedakan mana yang berasal dari sumber primer dan sumber sekunder.
4) Evaluasi data yang terkumpul, kemudian kenakan kritik internal dan eksternal
5) Tuliskan laporan yang mencakup pernyataan masalah, review terhadap sumber materi, pernyataan asumsi, hipotesis-hipotesis dasar, dan metode yang digunakan untuk mengetes hipotesis, hasil yang dicapai, interpretasi dan kesimpulan, dan bibliografi.
2. Penelitian Deskriptif (Descriptive Research)
a. Tujuan penelitian: adalah untuk membuat pencandraan atau gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
b. Contoh-Contoh penelitian
1) Studi mengenai peranan suatu metode terhadap pemahaman konsep yang bertujuan hanya untuk memperoleh gambaran tentang efektivitas dari metode tersebut.
2) Penelitian mengenai taraf serap siswa-siswa Sekolah Menengah.
3) Studi laporan mengenai hasil nilai tes di suatu sekolah
c. Beberapa karakteristik
1) Secara harfiah, digunakan untuk mencandraan (mendeskripsikan ) situasi-situasi atau peristiwa-peristiwa. Penelitian deskriptif tersebut merupakan akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata, yang tidak perlu mencari atau menjelaskan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan, mendapatkan makna dan implikasi, meskipun penelitian yang bertujuan lebih kuat untuk menemukan hal-hal tersebut mencakup juga metode-metode deskriptif. Akan tetapi para ahli penelitian masih belum memiliki kesepakatan mengenai apa sesungguhnya yang dimaksud dengan “penelitian deskriptif” dan sering memiliki pengertian yang lebih luas mencakup seluruh bentuk penelitian kecuali penelitian histories dan eksperimental. Dalam konteks yang lebih luas ini, istilah studi survey lebih sering digunakan.
2) Tujuan dari penelitian-penelitian-penelitian survey adalah:
a) Mengumpulkan informasi faktual secara mendetil yang mencandra gejala yang ada
b) Mengidentifikasi masalah-masalah atau melakukan justifikasi kondisi-kondisi dan parktek-praktek yang sedang berlangsung.
c) Membuat perbandingan dan evaluasi
d) Mendeterminasi apa yang dikerjakan orang lain apabila memiliki masalah atau situasi yang sama dan memperoleh keuntungan dari pengalaman mereka untuk membuat rencana dan membuat keputusan di masa yang akan datang.
d. Langkah-Langkah pokok
1) Definisikan tujuan secara jelas dan istilah yang spesifik. Fakta dan karakteristik apa yang ingin ditemukan.
2) Rencanakan pendekatannya. Bagaimana data akan dikumpulkan? Bagaimana subjek akan dipilih untuk menjamin bahwa subjek tersebut mewakili seluruh populasi yang akan dideskripsikan? Instrumen atau teknik observasi apa yang tersedia atau perlu untuk dikembangkan? Apakah metode pengumpulan data yang akan digunakan perlu diuji coba di lapangan dan apakah para pengumpul data perlu dilatih terlebih dahulu?
3) Kumpulkan data
4) Tuliskan laporan
3. Penelitian Perkembangan (Developmental Research)
a. Tujuan penelitian: untuk menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.
b. Contoh-Contoh penelitian
1) Studi-studi longitudinal mengenai pertumbuhan yang secara langsung mengukur sifat dan laju perubahan-perubahan pada sampel anak yang sama pada tingkat perkembangan yang berbeda.
2) Studi cross-sectional mengenai pertumbuhan yang secara tidak langsung mengukur sifat dan laju perubahan yang sama dengan meneliti sejumlah anak yang berbeda sebagai sampel yang mewakili tingkat usia.
3) Studi-studi kecenderungan yang bertujuan untuk menentukan pola-pola perubahan di masa lampau agar dapat meramalkan pola-pola dan kondisi-kondisi perubahan di masa yang akan datang.
c. Beberapa karakteristik
1) Memfokuskan pada studi mengenai variabel-variabel dan perkembangannya selama beberapa bulan atau tahun. Penelitian ini menanyakan “ Apakah pola-pola pertumbuhan, lajunya, arahnya, urutannya, dan faktor-faktor yang saling terkait mempengaruhi sifat-sifat perkembangan itu?.
2) Masalah sampel pada metode longitudinal adalah kompleks dengan terbatasnya jumlah subyek yang dapat diikuti dalam waktu tahunan; faktor - faktor yang cenderung menyebabkan terjadinya bias pada metode longitudinal. Apabila perlakuan mengenai atrisi tersebut dihilangkan melalui pemilihan sampel dari suatu populasi yang stabil, hal ini berarti memasukkan bias-bias yang tak dikenal yang berkaitan dengan populasi tersebut.
3) Studi cross-sectional biasanya meliputi subyek yang lebih banyak, akan tetapi mencandra faktor pertumbuhan yang lebih sedikit dibandingkan dengan studi longitudinal.
4) Studi-studi kecenderungan memiliki kelemahan bahwa faktor-faktor yang tidak dapat diramalkan mungkin masuk dan memodifikasi atau membat kecenderungan yang didasarkan masa lampau menjadi tidak sah. Pada umumnya prediksi untuk waktu yang lama adalah perkiraan pendidikan (educated guess), sementara prediksi untuk waktu yang pendek lebih reliabel dan valid.
d. Langkah-Langkah pokok
1) Definisikan masalahnya atau nyatakan tujuan-tujuannya.
2) Lakukan telaah kepustakaan untuk menentukan garis dasar informasi yang ada dan membandingkan metodologi-metodologi penelitian termasuk instrumen-instrumen yang dapat digunakan dan teknik-teknik pengumpulan data.
3) Rancangkan cara pendekatan
4) Kumpulkan data
5) Evaluasi data dan susun laporkan hasilnya.
4. Penelitian Studi Kasus dan Lapangan (Case and Field Study Research)
a. Tujuan penelitian: Untuk mempelajari secara intensif mengenai latar belakang, keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit sosial: individu, kelompok, isntitusi, atau masyarakat.
b. Contoh-Contoh penelitian
1) Studi-studi Piaget tentang perkembangan kognitif pada anak-anak.
2) Studi secara mendalam pada seorang murid yang mengalami ketidakmampuan belajar oleh seorang ahli psikologi atau studi terhadap seorang siswa yang dalam masa hukuman percobaan oleh pekerja sosial.
c. Beberapa karakteristik
1) Studi kasus merupakan penyelidikan yang mendalam pada suatu unit sosial yang menghasilkan suatu gambaran yang lengkap, dan terorganisasi dengan baik mengenai unit tersebut.
2) Dibandingkan dengan studi survey yang cenderung menguji sejumlah kecil variabel pada unit sample yang besar, studi kasus ini menguji jumlah unit kecil dengan variabel-variabel dan kondisi-kondisi yang besar.
d. Keungulan-keunggulan
1) Studi-studi kasus terutama sangat bermanfaat sebagai latar belakang informasi untuk perencanaan penelitian utama di dalam social sciences. Karena dilakukan secara intensif, studi ini memberikan penjelasan terhadap variabel-variabel penting, proses-proses, dan interaksi-interaksi yang memerlukan perhatian lebih intensif.
2) Data studi kasus melengkapi contoh-contoh yang berguna untuk mengilustrasikanpenemuan-penemuan yang digeneralisasikan secara statistik.
e. Kelemahan-kelemahan
1) Karena fokusnya yang sempit terhadap unit-unit yang kecil, studi-studi kasus dibatasi dalam kerepresentatifannya. Studi ini tidak memungkinkan generalisasi terhadap populasi sampai ada penelitian lanjutan yang melengkapi studi tersebut yang memfokuskan pada hipotesis-hipotesis spesifik dan menggunakan metode sampling yang layak.
2) Studi-studi kasus terutama diwarnai oleh sifat keberatsebelahan subyektif. Kasus itu sendiri mungkin dipilih karena sifat dramatiknya daripada sifatnya, cirinya, atau karena cocok dengan konsep peneliti sebelumnya. Selama peneliti menempatkan data pada satu konteks tertentu daripada konteks yang lain, maka penafsiran subyektif akan mempengaruhi hasilnya.
f. Langkah-Langkah pokok
1) Nyatakan tujuan-tujuannya
2) Rancangkan cara pendekatannya. Bagaimana unit-unit tersebut akan dipilih? Apakah sumber data dapat digunakan? Metode apa yang akan digunakan untuk mengumpulkan data?
3) Kumpulkan data
4) Organisasikan informasi untuk menyusun rekonstruksi unit studi yang koheren,dan terintergrasi dengan baik.
5) Laporkan hasilnya dan diskusikan signifikasinya
5. Penelitian Korelasional (Correlational Research)
a. Tujuan penelitian: Untuk menyelidiki besarnya korelasi antara variasi-variasi dalam suatu faktor dengan variasi-variasi dalam satu atau lebih faktor lainnya berdasarkan pada koefisien korelasi.
b. Contoh-Contoh penelitian
1) Studi yang menyelidiki hubungan antara motivasi dengan hasil belajar siswa di Sekolah Menengah
2) Studi analisis faktor pada beberapa tes kepribadian
3) Studi untuk meramalkan keberhasilan belajar di sekolah berdasarkan tes bakat
c. Beberapa karakteristik
1) Sangat cocok digunakan apabila variabel-variabel yang diteliti sangat kompleks dan/atau peneliti tidak memungkinkan melakukan penelitian dengan metode eksperimental dan pengontrolan terhadap manipulasi data.
2) Memungkinkan pengukuran secara simultan beberapa variabel dan saling hubungannya dalam keaadaan yang realistis.
3) Hasil penelitian ini merupakan derajat saling hubungan dari pada menanyakan ada tidaknya pengaruh, seperti yang dikemukakan oleh rancanga penelitian eksperimental “Apakah ada pengaruhnya atau tidak?”
4) Keterbatasan-keterbatasan penelitian korelasional adalah sebagai berikut:
a) Hanya mengidentifikasi apa sejalan dengan apa, penelitian ini tidak perlu mengidentifikas saling hubungan yang bersifat sebab akibat.
b) Metode ini kurang tertib dan ketat apabila dibandingkan dengan pendekatan eksperimental karena kurang melakukan kontrol terhadap variabel-variabel bebasnya.
c) Metode ini cenderung akan mengidentifikasi pola hubungan yang semu yang kurang reliabel dan valid.
d) Pola saling hubungan sering tidak menentu dan kabur
e) Metode ini dalam penelitian sering memberikan rangsangan penggunaannya semacam pendekatan “shot gun”, yaitu memasukkan data tanpa pandang bulu dari sumber yang dan memberikan interpretasi yang bermakna atau yang berguna.
d. Langkah-Langkah poko
1) Definisikan masalah
2) Lakukan penelaahan kepustakan
3) Rancangkan pendekatan:
a) Identifikasi variable-variabel-variabel yang relevan.
b) Pilihlah subyek yang memadai/layak
c) Pilihlah atau kembangkan instrumen yang sesuai.
d) Pilihlah pendekatan korelasional yang sesuai dengan permasalahan.
4) Kumpulkan data
5) Analisis data dan interpretasikan hasilnya
6) Tuliskan laporan
6. Penelitian Kausal-Komparatif (Causal-Comparative Research)
a. Tujuan penelitian: Untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat melalui pengamatan terhadap akibat yang telah ada dan meneliti kembali faktor-faktor penyebab dari sumber yang dapat dipercaya. Hal ini sangat kontras dengan metode eksperimental yang mengumpulkan data melalui pengontrolan kondisi-kondisi pada waktu itu (penelitian berlangsung).
b. Contoh-Contoh penelitian
1) Penelitian di suatu sekolah untuk mencari faktor-faktor yang menyebabkan prestasi lulusannya selalu lebih baik dibandingkan dengan sekolah-sekolah lainnya.
2) Penelitian untuk mengetahui penyebab kurang termotivasinya siswa dalam mengikuti mata pelajaran tertentu.
3) Penelitian untuk menentukan ciri-ciri guru yang efektif dengan menggunakan data yang berupa catatan mengenai sejarah pekerjaan selengkap mungkin.
4) Mencari pola tingkah laku dan prestasi belajar yang terkait dengan perbedaan umur pada waktu masuk sekolah, dengan cara menggunakan data deskriptif mengenai tingkah laku dan skor tes prestasi belajar yang terkumpul sampai anak-anak yang bersangkutan kelas enam Sekolah Dasar.
c. Beberapa karakteristik
Penelitian kausal-komparatif bersifat”ex post facto”, yang berarti data yang dikumpulkan setelah semua peristiwa yang dipermasalahkan terjadi. Peneliti kemudian mencari satu atau lebih pengaruh-pengaruh (tergantung variabel-variabel) menguji data dengan menelusuri kembali masa yang telah lalu, untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan, dan maknanya.
d. Langkah-Langkah pokok
1) Definisikan permasalahannya
2) Lakukan telaan kepustakaan
3) Nyatakan/rumuskan hipotesis-hipotesis.
4) Tuliskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis dan langkah-langkah yang akan dilakukan.
5) Rencanakan pendekatan:
a. Pilihlah subyek dan sumber materi yang cocok
b. Pilihlah atau susun teknik pengumpulan data
c. Tentukan katagori-katagori untuk mengelompokan data yang tidak memiliki arti ganda(unambiguous), sesuai dengan tujuan penelitian, dan dapat menunjukkan kesamaan atau saling hubungan.
6) Validasi teknik untuk pengumpulan data
7) Kumpulkan data
8) Deskripsikan, analisis, dan interpretasikan hasil yang diperoleh dengan jelas dan istilah-istilah yang tepat
9) Rencanakan pendekatan
10) Susunlan laporannya.
7. Penelitian Eksperimen Sebenarnya (True Experimental Research)
a. Tujuan penelitian: Untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen satu atau lebih kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.
b. Contoh-Contoh penelitian
Menyelidiki pengaruh dua jenis metode mangajar terhadap hasil belajar mata pelajaran tertentu, berdasarkan ukuran kelas (kelas besar dan kecil) dan taraf intelegensi siswa (tinggi, sedang dan rendah) dengan cara menempatkan guru secara random berdasarkan intelegensia, ukuran kelas, dan metode mengajar.
c. Beberapa karakteristik
1) Memerlukan pengaturan secara ketat terhadap variabel-variabel dan kondisi-kondisi ekperimental baik secara langsung/manipulasi atau melalui randomisasi (pengaturan secra acak)
2) Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai garis dasar untuk dibandingkan
dengan kelompok-kelompok yang menerima perlakuan eksperimen.
d. Langkah-Langkah pokok
1) Lakukan telaah kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahan.
2) Identifikasi dan definisikan masalahnya.
3) Rumuskan hipoteisis, tentukan faktor-faktor yang berpengaruh, dan definisikan istilah-istilah pokok dan variabel-varibel penelitiannya.
Susun rencana eksperimennya:
1) Identifikasi seluruh variabel non-eksperimental yang mungkin mengkontaminasi eksperimen dan tentukan bagaimana untuk mengontrol variabel tersebut.
2) Pilihlah rancangan penelitiannya.
3) Pilihlah sampel dari subyek yang representatif bagi populasi, tentukan subyek untuk kelompok kontrol dan tentukan kelompok-kelompok perlakuan eksperimen.
e. Pilih atau susun and validasi instrumen yang akan digunakan untuk mengukur hasil eksperimen
f. Rancangkan prosedur pengumpulan data dan kemungkinan melakukan pilot atau uji coba untuk menyempurnakan instrumen atau rancangan.
8. Penelitian Eksperimen Semu (Quasy Experimental Research)
a. Tujuan penelitian: Mendekati perkiraan untuk keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasi seluruh variabel-variabel yang relevan. Peneliti harus secara jelas memahami kompromi-kompromi yang ada pada validitas internal dan eksternal, rancangannya, dan bertindak di dalam keterbatasan-keterbatasan tertentu.
b. Contoh-Contoh Penelitian
1) Untuk menyelidiki pengaruh dua macam cara menghafal (spaced versus massed practice) dalam menghafal suatu daftar vocabulary bahasa asing di empat buah SMA tanpa dapat menentukan penempatan para siswa pada perlakuan secara acak atau mengawasi masa latihannya secara ketat.
2) Menilai keefektifan tiga macam pendekatan untuk mengajarkan prinsip-prinsip dan konsep-konsep dasar di dalam ekonomi atau sains pada anak-anak Sekolah Dasar apabila guru-guru tertentu secara sukarela melakukan pengajaran dengan salah satu pendekatan tersebut karena tertarik akan materinya.
3) Penelitian pendidikan yang melibatkan rancangan pretest-postest yang mana di dalamnya variabel-variabel seperti kematangan, efek testing, regresi satatistik, atrisi selektif, dan adaptasi tidak dapat dihindari atau tidak teramati.
c. Langkah-Langkah pokok
Langkah-langkah pokok penelitian eksperimental semu, sama dengan penelitian eksperimental sebenarnya, secara hati-hati menunjukkan masing-masing keterbatasan dalam validitas internal dan eksternal pada rancangan penelitiannya.
9. Penelitian Tindakan (Action Research)
a. Tujuan penelitian: Untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan atau pendekatan- pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah-masalah dengan penerapan langsung di kelas atau dunia kerja.
b. Contoh Penelitian
Program inservice training: untuk mengujicoba inovasi suatu metode mengajar, membantu para konselor agar bekerja lebih hati-hati dengan anak-anak putus sekolah; untuk mengembangkan program eksplorasi dalam pencegahan kecelakaan pada kursus pendidikan pengemudi; untuk memecahkan masalah apatisme dalam penggunaan teknologi modern atau metode menanam padi inovatif.
BAB III
PENUTUP
a. KesimpulanPesatnya perkembangan ilmu dan teknologi, tidak menyebabkan permasalahan yang dihadapi oleh manusia menjadi hilang. Dengan perkembangan ilmu dan teknologi tersebut, manusia sering dihadapkan dengan masalah-masalahan baru, baik yang terkait dengan kehidupan sosial maupun sains dan teknologi. Dalam rangka memecahkan permasalahan yang dihadapinya itu, seringkali diperlukan suatu penelitian yang memerlukan waktu dan biaya yang cukup besar.
Salah satu di antaranya adalah penggolongan yang dilakukan oleh Isaac, Stephen dan William B (1981). 11 Mereka mengelompokan sembilan jenis metode dasar penelitian berdasarkan sifat masalahnya, sebagai berikut:
1. Metode Historis
2. Metode Deskriktif
3. Metode Perkembangan
4. Metode Studi Kasus dan lapangan
5. Metode Kausal-Komparatif
6. Metode Eksperimen Semu
7. Metode Eksperimen Sebenarnya
8. Metode Tindakan
b. Saran dan kriitk
Sekian makalah yang kami susun, kami yakin banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu sumbangsih saran dan kritik sangat kami harapkan untuk lebih baik lagi dimasa yang akan datang
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Irawan Soehartono. 2000. Metode Penelitian Social. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hadi, Amirul dan Haryono. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan II. Bandung: Pustaka
Setia
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Bandung: Alfabeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar