Minggu, 17 Juli 2011

Media Audio Semester IV

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji dan Sykur kehadirat Allah SWT seraya memuji keagungan-Nya , atas berbagai Nikmat yang dianugerahkan-Nya kepada kita sekalian sehingga masih bisa menikmati indahnya kehidupan dunia yang fana ini. Shalawat dan Salam mudah-mudahan selamnya terlimpah pada junjunan kita sekalian yang menjadi uswah dan qudwah umat yakni Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, dan semua umat yang selalu mengikuti jejak langkah sunnahnya.
Pada kesempatan ini penulis  kami mencoba menyajikan sebuah makalah Mata Kuliah Media Pendidikan sebagai tugas akhir semester IV dan sebagai slahsatu syarat mengikuti UAS.
Ucapan  terima kasih yang tak terhingga kepada Dosen Pembimbing yaitu Basrin Malau, MA yang terus memberikan bimbingannya kepada penulis dengan saran dan kritiknya yang membuat penulis semakin terpacu untuk menjadi lebih baik. Mudah-mudahan amal baik beliau dijadikan amal jariyah yang pahalanya takkan pernah terputus. Amiiin Yaa Robbal “alamin.
Harapan kami semoga makalah ini  dapat diterima dan bermanfaat. Dan apabila ada kesalahan baik dalam penyusunan, penulisan ataupun yang lainnya mohon kritik dan sarannya untuk pebaikan kearah yang lebih baik dimasa yang akan datang. Karena penulis yakin karya ilmiah ini masih banyak sekali kesalhan yang perlu diperbaiki.
Demikian sebagai kata pengantar dari kami, mudah-mudahan kita sekalian senantiasa medapatkan perlindungan dari Allah SWT.

Jakarta,  Juni 2011
Hormat Kami

                                                                   Amir Ma’ruf




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah

            Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami revolusi yang sangat cepat, hal ini berdampak signifikan terhadap kemajuan pola pikir masyarakat secara makro. Dalam bidang pendidikan, perubahan-perubahan ini telah memberikan pengalaman baru sekaligus merupakan tantangan bagi para praktisi untuk memanfaatkan perubahan tersebut menjadi salah satu modal penting penyelenggaraan kegiatan pendidikan yang lebih efisien dan efektif. Dalam hal ini, pendekatan teknologis menjadi bagian yang penting dan tidak dapat dipisahkan dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Pendekatan teknologis diperlukan dalam rangka membantu proses pembelajaran guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yaitu menjadi manusia yang berpengetahuan dan berbudi luhur.

            Di samping itu, kegiatan pembelajaran bertujuan sebagai wahana pelestarian nilai-nilai dan kebudayaan, sehingga setiap individu berkewajiban untuk dapat berperan aktif dalam transformasi nilai demi kemajuan bangsa dan negara. Oleh karenanya, untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran yang aktif dan berkualitas, salah satu unsur utama adalah keberadaan guru yang berkualitas pula. Guru yang berkualitas adalah guru yang memilki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi professional seperti yang tersirat dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

            Seorang guru, di dalam melaksanakan kompetesi pedagogik dituntut untuk memiliki kemampuan secara metodologis dalam hal perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. Termasuk di dalamnya penguasaan, pemanfaatan dan penciptaan media pembelajaran yang sesuai. Penggunaan media pembelajaran disadari akan sangat membantu aktivitas pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas. Namun, tidak

bisa dipungkiri, bahwa di dalam implementasinya, tidak banyak guru yang mampu merancang, mencipta atau mempergunakan media pembelajaran secara optimal. Di sisi lain, keterbatasan alat-alat teknologi juga menjadi penyebab kurang maksimalnya usaha guru dalam memanfaatkan keberadaan media pembelajaran diantaranya media audio.


1.2  Tujuan
            Seorang guru, di dalam melaksanakan kompetesi pedagogik dituntut untuk memiliki kemampuan secara metodologis dalam hal perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. Termasuk di dalamnya penguasaan, pemanfaatan dan penciptaan media pembelajaran yang sesuai. Penggunaan media pembelajaran disadari akan sangat membantu aktivitas pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas.
            Maka kami berharap dengan disusunnya makalah ini setidaknya akan dapat memberikan sedikit gambaran tentang salah satu media pembelajaran yang dapat digunkan dalam kegiatan pembelajaran yaitu media audio.

1.3  Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi dalam makalah ini menyangkut:
1.      Pengertian Media Audio
2.      Karakteristik Media Audio
3.      Macam-macam Media Audio




BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Media Audio
Media Audio (media dengar) adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran. Dengan kata lain, media jenis ini hanya melibatkan indera dengar dan memanipulasi unsur bunyi atau suara semata (Setyosari dan Sihkabuden, 2005: 148; Yudhi Munadi, 2008).[1]
            Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitude yang berubah secara kontinyu terhadap waktu. Suara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 966) di antaranya berarti bunyi yang dikeluarkan dari mulut manusia, bunyi binatang, ucapan (perkataan), dan bunyi bahasa (bunyi ujar). Dari itu, dilihat dari sifat pesan yang diterima, media audio ini bisa menyampaikan pesan verbal maupun non verbal. Pesan verbal berupa bahasa lisan atau kata-kata, sedangkan pesan non verbal berwujud bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti gerutuan, gumam, musik, dan lain-lain.[2]
Pertumbuhan media jenis ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang perkembangan teknologi di bidang komunikasi suara. Samsul F.B.Morse, pada tahun 1844, mengirim berita lewat kawat dari Baltimore ke Washington, maka lahirlah Telegrafi. Kemudian Alexander Graham Bell berpikir, kalau bunyi bisa disalurkan melalui kawat, mengapa suara tidak? Maka pada tahun 1875, Bell melalukan percakapan lewat telepon. Kemudian dalam rentang waktu yang tidak begitu lama (9 tahun) suara manusia dapat disiarkan ke seluruh dunia melalui radio. Kemudian lahir alat perekam suara dari tangan Thomas Edison dengan ditemukannya alat Phonograf. Melalui alat ini orang merekam suara melalui piringan hitam. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka orang dapat merekam suara  dengan alat perekam yang disebut Casette tape Recorder(Setyosari dan Sihkabuden, 2005). Kini media ini semakin berkembang dengan ditemukannya pelbagai perangkat baru yang bersifat digital seperti compact disc (CD), hard disc, flash disc, dan lain lain.[3]
            Sedangkan pendengaran adalah alat untuk mendengarkan. Sebelum Johanes Gutenberg menemukan mesin cetak, kebanyakan informasi disampaikan dari generasi ke generasi secara lisan. Banyak orang menghabiskan waktu untuk mendengarkan daripada untuk melakukan metode komunukasi lainnya. Dari hasil penelitian Barker dan rekan-rekannya tahun 1981, menemukan bahwa rata-rata mahasiswa menggunakan 53% dari waktu bangunnya untuk mendengarkan.
            Menurut Munadi (2008), mendengar sesungguhnya suatu proses rumit yang melibatkan empat unsur penting, yaitu: 1). Mendengar, 2). memperhatikan, 3). Memahami, 4). Mengingat. Jadi mendengarkan adalah proses selektif untuk mendengar, memperhatikan, memahami dan mengingat simbol-simbol.
Pembahasan tentang proses komunikasi pembelajaran dengan menggunakan media audio tidak lepas dari pembahasan aspek pendengarannya itu sendiri. Pendengaran adalah alat untuk mendengarkan. Sebelum Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada 1440-an, kebanyakan informasi disampaikan dari generasi ke generasi secara lisan. Epos, mitos dan dongeng dalam sebuah kebudayaan kuno disampaikan melalui tradisi lisan.[4]
Kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk mendengarkan daripada untuk melakukan metode komunikasi lainnya. Pada tahun 1926 ditemukan bahwa 70% dari waktu bangun kita dipakai untuk berkomunikasi, yaitu membaca, menulis, bebicara, dan mendengarkan. Bila waktu yang digunakan untuk aktifitas itu dibagi-bagi, maka hasilnya menunjukan 42% dipakai untuk mendengarkan, 32% untuk bercakap-cakap, 15% untuk membaca, dan 11% untuk menulis.
Mendengarkan sesungguhnya merupakan suatu proses rumit yang melibatkan 4 unsur:
1.      Mendengar
2.      Memperhatikan
3.      Memahami
4.      Mengingat
Jadi, definisi mendengarkan adalah proses selektif untuk memperhatikan, mendengar, memahami, dan mengingat simbol-simbol pendengaran.[5]
Unsur pertama dalam proses mendengarkan adalah mendengar. Mendengar adalah proses fisiologis otomatik penerimaan rangsangan pendengaran. Dalam tahap inilah gangguan fisik pada pendengaran sesesorang dapat menimbulkan kesulitan dalam proses mendengarkan. Mendengar adalah sebuah proses dimana gelombang suara masuk melalui saluran telinga bagian luar terhubung dengan gendang telinga dibagian tengah telinga dan menimbulkan getaran-getaran yang kemudian merangsang implus-implus saraf sampai ke otak.
Setiap saat pendengaran kita terus menerus mendengar dan menyimpan auditori, bahkan tanpa kita sadari. Ketika kita membuat suara sendiri dengan berbicara, beberapa area penting diotak kita menjadi aktif. Setiap cacat fisik yang mengganggu rantai normal peristiwa ini, dapat menjdikan kesulitan dalam mendengar.[6]
Unsur kedua dalam pendengaran adalah perhatian. Memperhatikan rangsangan dilingkungan kita berarti memusatkan kesadaran kita pada rangsangan khusus tertentu. Indera penerima kita seacar konstan dihujani sekian banyak rangsangan sehingga kita tidak mungkin menanggapi semuanya sekaligus pada saat yang sama. Sel khusus dalam sistem saraf kita (saraf penghambat) berfungsi membuang sejumlah sensasi datang.
Unsur ketiga dalam proses mendengar adalah memahami. Unsur ini termasu yang paling rumit dalam mendengarkan.[7]

2.2  Karakteristik Media Audio

            Karakteristik media pembelajaran yang menjadi fokus pembahasan adalah karakteristik berdasarkan kemampuan media dalam membangkitkan indra pendengaran.[8] Ciri utama media ini adalah pesan yang disalurkan melalui media audio dituangkan dalam lambang-lambang auditif baik verbal maupun non verbal.

            Hakekat dari jenis-jenis media dalam kelompok ini adalah berupa pesan yang disampaikan atau dituangkan kedalam simbul-simbul auditif (verbal dan/atau non-verbal), yang melibatkan rangsangan indera pendengaran. Secara umum media audio memiliki karakteristik atau ciri sebagai berikut: mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah dipindahkan dan jangkauannya luas), pesan/program dapat direkam dan diputar kembali sesukanya, dapat mengembangkan daya imajinasi dan merangsang partisipasi aktif pendengarnya, dapat mengatasi masalah kekurangan guru, sifat komunikasinya hanya satu arah, sangat sesuai untuk pengajaran musik dan bahasa, dan pesan/informasi atau program terikat dengan jadwal siaran (pada jenis media radio).[9]

                                 

2.3  Jenis-Jenis Media Audio (Audio Formats)

            Untuk dapat menggunakan perangkat audio sebagai media pembelajaran, maka ada baiknya kita mengenal peralatan audio tersebut, terutama peralatan yang mampu merekam suara. Di antaranya adalah:[10]

1.      Phonograph/Gramaphone (Lihat Gambar 1)

            Alat rekam ini menggunakan cakram datar yang disebut gramafon (gramaphone), yang kemudian dikenal dengan nama piringan hitam (record), yang telah berkali-kali mengalami perkembangan pembuatannya. Piringan hitam ini, mampu merekam berbagai macam suara mulai dari ucapan kata-kata, suara badai, kicau burung, music simponi dan lain-lain.hanya saja piringannya mudah tergores dan aus serta diameternya yang besar. Alat ini cocok digunakan untuk music, drama, puisi, dongeng, tutur cerita dan lain-lain.

 

2.      Open Reel Tapes (Lihat Gambar 2)

            Kelebihan program audio yang menggunakan pita Open Reel Tape Recorderialah kualitas suaranya lebih bagus dibandingkan dengan pita kaset. Open Reel Tape Recorderini, ada yang menggunakan sestemfull track(mono) dan yang menggunaka sistem stereo. Namun pada umumnya program-program audio diperbanyak dalam bentuk mono.[11]

 

3.      Cassette Tape Recorder (Lihat Gambar 3)

            Perekam kaset audio ini adalah yang paling popular dalam masyarakat. Untuk berbagai keperluan maka dibuat pita kaset dalam beberapa kualitas, yaitu dari yang paling rendah, normal dan metal. Namun umumnya program audio (untuk pendidikan), dibuat di atas pita kaset normal.[12]

            Kelebihan dari cassette tape recorder yakni: 1) memiliki fungsi ganda yang efektif; 2) cepat dan praktis; 3) dapat diputar berulang tanpa mempengaruhi suara; 4) digunakan sewaktu-waktu; 5) mudah diperbanyak/direproduksi; dan 6) mudah menggunakan.

            Sedangkan keterbatasannya sebagai berikut:1) rekaman hanya memberikan konsumsi suara saja; 2) komunikasi hanya satu arah saja; 3) pita kaset suara memiliki kekuatan terbatas; dan 4) tidak memiliki jangkauan yang luas.

 

4.      Compact Disc (CD) (Lihat Gambar 4)

            Inovasi secara revolusioner di dunia audio rekam terjadi pada tahun 1979, yakni lahirnya compact disc [13](CD) sebagai hasil percampuran computer dan tenaga laser. Compact Discatau cakram padat adalah sebuah piringan optical yang digunakan untuk menyimpan data secara digital. Teknologi cakram padat kemudian diadopsi untuk digunakan sebagai alat penyimpan data  yang dikenal sebagai CD-ROM.

            Beberapa kelebihan CD, yaitu: 1) Dibandingkan dengan piringan hitam, CD lebih kecil diameternya; 2) CD dapat tahan dalam penggunaan berulang; 3) Teknologi CD juga memungkinkan menghilangkan suara gangguan permukaan yang sering terjadi; dan 4) Mutu suara dapat diperbaiki karena musik direkam secara digital.

5.      Radio (Lihat Gambar 5)

            Radio adalah satu alat komunikasi elekro magnetic untuk mengirim dan menerima pesan suara dengan menggunakan sistem gelombang suara melalui udara. Radio sangat menguntungkan dalam pemakain karena dapat menerima siaran yang dipancarkan dari stasiun radio. [14]

Pemancar radio mengubah, atau melakukan modulasi gelombang radio agar dapat menyampaikan informasi. Dalam dunia pendidikan, hingga kini radio masih digunakan sebagai media pembelajaran, khususnya untuk program pembelajaran jarak jauh. Penggunaan radio sebagai media pendidikan tidak perlu diragukan lagi peranannya, hal ini disebabkan karena radio memiliki daya jangkauan yang luas.

            Kelebihan dari penggunaan radio adalah: 1) berita langsung dan up to date; 2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan memperkaya pengalaman; 3) realistik dan otentik; 4) mempengaruhi emosi dan mengembangkan imajinasi; 5) murah dan bersifat mobil.[15]

 Sedangkan keterbatasan penggunaannya adalah: 1) merupakan komunikasi satu arah; 2) menuntut pemusatan perhatian; 3) terikat oleh jadwal pemancar dan jadwal siaran; 4) tidak dapat diulang dengar; dan 4) hanya dapat didegar saja ( Setyosari dan  Sihkabuden 2005).

Secara umum, media audio memiliki kelebihan dan keterbatasan. Kelebihannya: fleksibel, relative murah, ringkas, mudah dibawa (portable). Sedangkan keterbatasannya: memerlukan peralatan khusus, memerlukan kemampuan/ketrampilan khusus untuk pemanfaatannya.

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

2.4  Kesimpulan

Pembahasan tentang proses komunikasi pembelajaran dengan menggunakan media audio tidak lepas dari pembahasan aspek pendengarannya itu sendiri. Pendengaran adalah alat untuk mendengarkan. Mendengarkan sesungguhnya merupakan suatu proses rumit yang melibatkan 4 unsur: 1) Mendengar 2) Memperhatikan 3) Memahami 4) Mengingat.
Jenis-jenis Media audio diantaranya:
1.      Phonograph
2.      Open Reel Tapes
3.      Cassete Tapes
4.      Compact Disc
5.      Radio

Semua alat diatas mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tinggal seorang guru bisa memilih media yang terbaik yang akan digunakan.

2.5  Kritik dan Saran


            Sekian makalah yang dapat penulis  susun, penulis  yakin banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu sumbangsih saran dan kritik sangat penulis harapkan untuk lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

 

 


DAFTAR KEPUSTAKAAN


Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru, Gaung Persada   Press, Ciputat

 

Sudirman, Arief, Media Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010

benramt.wordpress.com

fikrinatuna.blogspot.com

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


LAMPIRAN

1.      Gambar 1 (Phonograph/Gramaphone)
http://publish.uwo.ca/~dmann/gramophone%201.jpg
2.      Gambar 2 (Open Reel Tapes)
http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRh07PBzuk28K_pY7s0EM0UJLwNgskKzSamDvtGN_68Tfp5c6yZ
3.      Gambar 3 (Cassete Tapes)
http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQTg1AdOu_TQD0AhCh948wprypZAIR5fw3P2cyPIyNAO6Gc2Do
4.      Gambar 4 (Compact Disc)
http://downtownprintwear.files.wordpress.com/2011/03/compact-disk.jpg
5.      Gambar 5 (Radio)
http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRvPrwXoS77UY0kdsvsx2f4dkAOXG3m1DdRv8FjQyoegPCtPxzLrA
-12-
MEDIA AUDIO
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi  Salahsatu Syarat Mengikuti UAS Semester IV Mata Kuliah Media Pendidikan

Dosen Pembimbing:
Basrin Malau, MA
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSC7pQPMidEBYXgOWzMyFwAL8oOqUmP0pxVsoIM8AYZtUJtGm-N&t=1
Disusun oleh:
Amir Ma’ruf
NIM: 09.21.0738

FAKULTAS TARBIYAH  JURUSAN PAI SEMESTER IV
INSTITUT PTIQ (PERGURUAN TINGGI ILMU AL QUR’AN)  JAKARTA
TAHUN AKADEMIK  2010/2011

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................
i


BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................
1
1.1 Latar Belakang Masalah .....................................................................
1
1.2 Tujuan ..................................................................................................
2
1.3 Ruang Lingkup Masalah ....................................................................
2


BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................
3
2.1 Pengertian ............................................................................................
3
2.2 Karakteristik Media Audio ................................................................
6
2.3 Jenis-jenis Media Audio ......................................................................
6


BAB III  PENUTUP ..................................................................................
10
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................
10
3.2 Saran dan Kritik ..................................................................................
10


DAFTAR KEPUSTAKAAN .....................................................................
11


LAMPIRAN ...............................................................................................
12




[1] benramt.wordpress.com/. Diakses Tgl 29 Juni 2011

[2] Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru, Gaung Persada Press, Ciputat

 

 

-3-

[3]  benramt.wordpress.com/. Diakses Tgl 29 Juni 2011
[4] Op. Cit ,h.58-59

-4-
[5] Ibid, h.61
[6] Ibid, h. 61
-5-
[7] Ibid, h. 61
[8] Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran, Ciputat: Gaung Persada, 2008, h.64-65
[9] fikrinatuna.blogspot.com Diakses Tanggal 29 Juni 2011
[10] Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran, Ciputat: Gaung Persada, 2008, h. 68-69

-6-
[11] Ibid, h. 70
[12] Ibid, h. 71


-7-
[13]  Ibid, h. 72
[14] Sudirman, Arief, Media Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010 h. 255

-8-
[15] Op. Cit. h. 74


-9-

1 komentar:

  1. artikel yang bermanfaat.nice n salam kenal ya.aq udah follow.sekarang follow balik blogku ya di www.wongcungkup.blogspot.com

    BalasHapus