Rabu, 04 Mei 2011

ORGANISASI PENDIDIKAN

BAB II
PEMBAHASAN
TUGAS DAN WEWENANG ORGANISASI PENDIDIKAN
A. PENGERTIAN ORGANISASI
Oleh Gary Desler dikatakan bahwa pembicaraan mengenai organisasi meliputi hal-hal makro, misalnya tentang struktur organisasi dan desain sertahal-hal mikro misalnya gerak individu dan dasar. Langkah ilmiah organisasi selanjutnya menyangkut observasi secara sistematis dan analisa organisasi, sedangkan teori organisasi menyangkut bagaimana menerangkan fakta-fakta organisasi dan hubungan sesamanya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa teori organisasi meliputi kegiatan memahami, menjelaskan dan meramalkan efektifitas organisasi.
Pengertian organisasi itu sendiri mengalami perkembangan dari masa ke masa. Teori yang paling kuno mengatakan bahwa organisasi digambarkan sebagai sesuatu yang tersentralisasi, dan berisi tugas-tugas yang terspesialisaikan.
Selanjutnya pada zaman abad pertengahan, kelompok bangsawan menguasai perekonomian di Eropa. Dalam pada itu para petani penggarap tanah sangat menggantungkan dirinya pada tuan tanah, menggantika kedudukan para budak menduduki lapisan paling bawah dalam strata sosial.
Ada bermacam-macam pengertian tentang organisasi dan pengorganisasian. Dari sekian banyak pengertian yang dikumpulkan oleh penulis, maka dapat merekam beberapa pedapat untuk kemudian diramu agar kita punya persepsi terhadap unsur-unsur yang sama.
Sebenarnya pendapat-pendapatyang disusun itu berisi arti pokok, sifat dan maksud dari suatu organisasi. Banyak pendapat yang melihat makna organisasi itu dengan berbagai ungkapan, seperti:
1) Pengelompokan, perpaduan dan penggabungan
2) Struktur dan bentuk
3) Sistem

1. Ada beberapa pengertian dari beberapa ahli yang melihat organisasi sebagai pengelompokan, perpaduan atau penggabungan.
2. Organisasi menurut Max Weber adalah pengelompokan orang-orang untuk mencapai suat tujuan. Hubungan orang-orang itu diatur oleh sistem kekuasaan, pemberian penghargaan dan hukuman.
Dalam proses kegiatan organisasi dirumuskan tujuan-tujuan dan penentuan sikap.
Menurut Oliver Shelsom, Jhon M Phifner S Owen Lane dijelaskan bahwa organisasi adala penggabungan kerja orang-orang atau kelompok orang-orang yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas. Sedangkan James Money melihat organisasi sebagai Bentuk perserikatan manusia yang sifatnya untuk mencapai tujuan. Sementara menurut J. William Schultze organisasi adala penggabungan orang-orang terentu yang diperlakukan atau barang atau benda, alat, sarana, dll.
Menurut Harley Trecher organisasi adalah tindakan atau prosespenghimpunan dari kelompok-kelompok yang da hubungannya satu sama lain dalam suatu wadah atau badan.
Ada sementara ahli yang meliahat organisasi sebagai bentuk atau struktur. Pandangan itu seperti yang dikemukakan oleh Chester I. Bernard yang menganggap sistem aktifitas kerjasama orang-orang dua atau lebih yang abstrak (tidak nampak) serta non pribadi.
Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb) sehingga merupakan kesatuan yang teratur. (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia)
Organisasi adalah sistem sosial yang memiliki identitas kolektif yang tegas, daftar anggota yang terperinci, program kegiatan yang jelas, dan prosedur pergantian anggota. (Janu Murdiyamoko dan Citra Handayani, Sosiologi untuk SMU Kelas I)
.
Menurut James D. Mooney, organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut Chester I. Bernard, organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
Selanjutnya,
Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang yang memiliki tujuan yang sama. Baik dalam penggunaan sehari-hari maupun ilmiah, istilah ini digunakan dengan banyak cara.
Organisasi adalah bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan organisasi dan tujuan individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak (pengurus organisasi dan anggota organisasi) untuk bersama-sama berusaha saling memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat yang berwenang.
Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi lewat hirarki otoritas dan tanggungjawab (Schein). Karakterisitik organisasi menurut Schein meliputi : memiliki struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian yang lain untuk mengkoordinasikan aktivitas di dalamnya.
Organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasikan usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu (Kochler).

B. TUJUAN DAN MANFAAT ORGANISASI
Setiap organisasi harus memiliki tujuan. Tujuan dicerminkan oleh sasaran-sasaran yang dilakukan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Tiga bidang utama dalam tujuan organisasi yaitu profitability (keuntungan),growth (pertumbuhan), dan survive (bertahan hidup). Ketiganya harus berjalan berkesinambungan demi kemajuan organisasi.
Kumpulan Orang
Jelas, tidak mungkin jika organisasi hanya terdiri dari satu orang yang ingin mencapai tujuannya sendiri. Dari definisi dijelaskan bahwa organisasi setidaknya terdiri dari kumpulan orang, berarti minimal dua, yang memiliki tujuan bersama.
Struktur
Struktur dibentuk dalam sebuah organisasi dengan tujuan agar posisi setiap anggota organisasi dapat dipertanggungjawabkan, mengenai hak maupun kewajibannya. Struktur dibentuk agar organisasi berjalan rapi, karena terdapat struktur komando, siapa yang berwenang dan siapa yang diberi wewenang.
Sistem dan Prosedur
Karakteristik yang terakhir ini menggambarkan bahwa sebuah organisasi diatur berdasarkan aturan-aturan yang ditetapkan bersama dan tentu saja harus dengan penuh komitmen dalam menjalankannya. Implementasi dari sistem dan prosedur ini ialah adanya ketetapan mengenai tata cara, sistem rekrut, dan birokrasi.
Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap eksistansi suatu organisasi. Organisasi cenderung memainkan peran menyesuaikan dengan keadaan lingkungan, entah itu demografi, ekonomi, politik, budaya, juga alam sekitar. Jadi, kemajuan organisasi harus selaras dengan perubahan lingkungan .
Selanjutnya adajuga yangmemberikan gambaran tentang tujuan dan manfaat organsasi, antara lain :
1. Mengatasi terbatasnya kemampuan, kemauan, dan sumber daya yang dimilikinya dalam mencapai tujuannya.
2. Mencapai tujuan secara efektif dan efisien karena dilaksanakan dengan bersama-sama (motif pencapaian tujuan).
3. Wadah memnfaatkan sumber daya dan teknologi dengan bersama-sama.
4. Wadah untuk mengembangkan potensi dan spesialisasi yang dimiliki oleh seseorang (motif berprestasi).
5. Wadah mendapatkan jabatan dan pembagian kerja.
6. Wadah mengelola lingkungan dengan bersama-sama.
7. Wadah mencari keuntungan dengan bersama-sama (motif uang)
8. Wadah mrnggunakan kekuasaan dan pengawasanan (motif kekuasaan)
9. Wadah mendapatkan pengahrgaan (motif penghargaan)
10. Wadah memenuhi kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks.
11. Wadah menambah pergaulan.
12. Wadah memanfaatkan waktu luang


C. PRINSIP PENYUSUNAN SUATU ORGANISASI

Ada yang menggunakan istilah asas dan ada yang menggunakan istilah prinsip. Penulis menggunakan istilah prinsip sepereti yang digunakan oleh lembaga admiistrasi negara .
Ada bermacam-macam prinsip organisasai yang dikemukakan misalnya Henry Fayol mengemukakan 14 macam prinsip, sedangkan Luther Gulick dan Lyndall Urwich mengemukakan 9 prinsip. Kalau L. P Alford dan H. Russel Beathy menjelaskan 7 macam prinsip makaHenry G Hodges mengemukakan beberapa prinsip yang dianggap sangat mendasar.
1. Prinsip perumusan tujuan secara jelas dan tepat. Tujuan adalah sesuatu yang kongkrit yang hendak dicapai melalui kerjasama. Tujuan yang hendak dicapai itu harus dirumuskan dengan jelasdan tepat. Jika tujan jelas maka kejelasan tujuan itu akan dipakai sebagai pedoman untuk menyusun fungsi-fungsi yang diperluka dan aktivitas serta tujuan yang harus dilaksanakan.
2. Prinsip departementalisasi dan pembagian kerja.

Yang dimaksud departemementalisasi adalah kegiata untuk menyusun satuan-satuan organisasi yangdiperlukan untuk menggarap tugas-tugas yang ada. Fungsinya adalah mengelompokan aktivitas sejenis berdasarkan sifatnya atau berdasarkan peaksanaan tugas.

3. Prinsif pelimpahan wewenang
Yang dimaksud dengan wewenang adalah hak seorang pejabat untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas dan tanggung jawabnya dapat dilaksanakan dengan baik. Yang dimaksud dengan pelimpahan ialah penyerahan wewenang atau sebagian wewenang untuk bertindak sesuai dengan tanggung jawabyang diserahkan dari satu pejabat kepada pejabat yang lain.
Pelimpahan wewenang dapat dilakukan oleh pejabat kepada pejabat bawahan atau sederajat. Dengan demikian ada duapelimpahan wewenang. Yang pertama pelimpahan wewenang menengak (vertikal) dan yang kedua pelimpahan wewenang mendatar atau horisontal.
4. Prinsip kesatuan perintah
8
Dengan demikian kesatuan perintah dimaksudkan bahwa setiap pejabat dalam organisasi hendaknya hanya dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada seorang atasan tertentu.
5. Prinsip jenjang organisasi
Dalam struktur organisasi ada tingkat atau jenjang. Yang ini berisi kedudukan, fingsi, tugas dan tanggung jawab.

D. TUGAS DAN WEWENANG ORGANISASI PENDIDIKAN

Manusia adalah mahluk multidimensial. Oleh karena itu banyak julukan yang diberikan kepadanya, misalnya manusia sebagai mahluk ekonomi , mahluk sosial, mahluk berfikir, mahluk bekerja dan bermain, mahluk yang menggunakan alat, mahluk yang suka bersenagn-senang, mahluk yang suka memakai lambang-lambang, mahluk yang ska menindas orang lain, mahluk iptek, mahluk imtaq dan mahluk organisasional.
Dalam operasionalnya organisasi dalam pendidikan mempunyai tugas dan wewenang tertentu. Hal ini sangat penting sekali mengingat pembagian tugas dan wewenang dalam organisasi akan menjadi rambu-rambu sebuah organisasi.

a. Tugas Organisasi Pendidikan
Ada beberapa tugas yang perlu dilaksanakan dalam organisasi pendidikan, meliputi :
1. TUGAS KEPALA SEKOLAH :
• Bertanggung jawab atas penyelengggaraan pendidikan baik akademik maupun non akademik
• Bertanggung jawab dalam menyediakan layanan yang baik dan bermutu
• Mengadakan koordinasi dengan orang tua siswa
• Memimpin rapat dalam forum rapat dewan guru
• Menginformasikan pada orang tua siswa atas berbagai hasil kegiatan yang diraih di sekolah
• Mencarikan solusi bagi fihak sekolah dalam hal peningkatan fisik, akademik, maupun non akademik
• Menghadiri rapat dinas
• Memimpin rapat pleno pada berakhirnya masa bakti kepengurusan

II. TUGAS SEKRETARIS
• Membuat agenda notulen pada setiap rapat dewan guru
• Membuat surat undangan rapat dewan guru
• Menyiapkan daftar hadir rapat dewan guru
• Mendokumen hasil rapat dalam file komite


10

III. TUGAS BENDAHARA
• Menerima dan menyimpan keuangan baik dari dana APBD maupun dari donasi fihak luar

• Mengadministrasikan pemasukan dan pengeluaran keuangan dana BOS
• Membuat LPJ setiap bulannya
• Melaporkan keuangan pada anggota komite setiap semester, dan ahir tahun anggaran
• Menempelkan laporan keuangan di papan informasi sekolah

IV. TUGAS GURU KELAS
• Bertanggung jawab atas pengelolaan kelas
• Memberikan layanan pada siswa dalam kegiatan belajar mengajar
• Mengisi buku rapor
• Mengisi daftar nilai
• Membuat soal dan analisis soal
• Menyusun silabus
• Menyusun RPP
• Menyusun Promes
• Menyusun Prota
11
V. TUGAS GURU MAPEL
• Bertanggung jawab menyelenggarakan proses pembelajara
• Penanggung jawab dalam kegiatan hari-hari besar (PHBI)
• Menyiapkan kesiapan perlengkapan upacara rutin
• Mengisi daftar nilai
• Membuat soal dan analisis soal
• Menyusun silabus
• Menyusun RPP
• Menyusun Promes
• Menyusun Prota

VI. TUGAS GURU EKSTRA KURIKULER PRAMUKA
• Bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan latihan ekstra kurikuler Pramuka
• Sebagai penanggung jawab kegiatan rutin perkemahan
• Menyusun program tahunan, dan semester
VII. TUGAS GURU EKSTRA KOMPUTER
• Bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan latihan ekstra kurikuler Komputer
• Sebagai penanggung jawab kegiatan rutin lomba tahunan kompetensi komputer
12
• Menyusun program tahunan, dan semester

b. Wewenang Organisasi Pendidikan
Wewenang merupakan hak kelembagaan menggunakan kekuasaan. Ini didasarkan pada keabsahan pengakuan upaya untuk mempengaruhi. Perorangan atau kelompok yang berupaya untuk mempengaruhi dipandang mempunyai hak, untuk itu ada batas-batas yang diakui. Hak ini timbul dari kedudukan formalnya dalam organisasi. Menurut Mac Weber wewenang itu bermacam-macam, ada wewenang rasional, hukum, tardisi, dan kharismatik. Kharismatik bergantung pada kualitas magis seseorang. Perlu diperhatikan bahwa wewenang formal kelembagaan tidak selamanya efektif untuk mempengaruhi orang. Itu sangat bergantung pda kehendak atau kesediaan para anggota organisasi, apakah mau tunduk dan menerima atau tidak.
Menurut Newman (Sukannto, R.1990) wewenang itu dapat dibedakan menjad i:
1) Wewenang hukum yaitu wewenang yang dimiliki oleh seorang untuk menegakan hukum, mewakili dan bertindak atas nama organisasi.
2) Wewenang teknis, yaitu seorang dianggap pakar tentang suatu hal.
3) Wewenang berkuasa, yaitu sumber utama yang berhak melakukan tindakan.
4) Wewenang operasional yaitu seseorang yang diperbolehkan melakukan tindakan tertentu.
Menurut Sukanto (1990) bahwa didalam wewenang ada hirarki yang menunjukan ada posisi yang bertanggung jawab pada kegiatan tertentu dan melaporkanny kepada yang memberi perintah. Jadi perintah mengalir ke bawah sedang laporan mengalir ke atas. Artinya disini terdapat hubungan tanggung jawab, wewenang dan pelaporan, dan kaitannya dengan struktur hubungan ini diberi wadah dalam struktur. Hubungan dalam struktur ini mencakup tanggung jawab sebagai kewajiban seseorang dalam melakukan fungsinyam juga wewenang sebagai hak kelembagaan mendalam menggunakan kekuasaan, serta elaporan sebagai kewajiban mengemukakan hasil.
Apabila seseorang diperintah lalu mempertanyakan, siapa yang memberimu hak memerintahku? Tentunya pertanyaan ini tidak mungkin diajukan oleh seorang bawahan terhadap atasan, karena bawahan akan menganggap bahwa atasan mempunyai hak untuk mengeluarkan perintah. Namun demikian perlu diketahui bahwa dari mana manager atau atasan mendapat hak untuk memerintah/mengatur kegiatan bawahan. Untuk menjawab pertanyaan ini bergantung pada pandangan asal usul wewenang. Ada dua pandangan yang berbeda yaitu pandangan klasik dan pandangan penerima. Pandangan klasik menganggap bahwa wewenang bersala dari tingkat tinggi dalam masyarakatdan kemudian dengan berlandaskan hukum diteruskan dari tingkat ketingkat scara birokratik. Sedangkan pandangan peerimaan beranggapan bahwa dasar wewenang ini terletak padapenerima pengaruh (orang yang dipengaruhi) dan bukan pad pemberi pengaruh. Pandangan ini didasarkan padakenyataan bahwa tidak setiap hukum, perintah yang sah dipatuhi dalamsetiap situasi. Dalam hal ini yang menjadi kunci adalah sipenerima
14
apakah ia mau atau tidak mentaatinya. Namun demikian tidak berarti bahwa ketidak patuhan merupakan norma organisasi, sebenarnya kebanyakan wewenang formal diterima oleh anggota oraganisasi.
Chester Bernad seorang pendukung kuat pandangan penerima, telah menetapkan kondisi seseorang akan taat pada wewenang yang lebih tinggi. Hal ini berpijak pada asumsi bahwa keputusan anggota masuk organisasi akan menerima peraturan yang menjadi sistem wewenang organisasi. Dalam bidang yang telah ditentukan orang harus bersedia menerima keputusan orang lain., peraturan tertulis, pembatasan atas perilaku sendiri, dan mengekang kehendak pribadi yang bertentangan dengan pereturan dan perintah organisasi.
Wewenang tidak sama dengan kekuasaan. Kekuasaan dalam arti yang sebenarnya adalah kekuatan untuk mengendalikan orang lain sehingga orang lain sama sekali tidak punya pilihan yang lain, karena tidak berdaya untuk menentukan diri sendiri atau tidak mengetahui bagaimana memperoleh sumber daya yang mereka perlukan. Kekuasaan tidak hanya diperoleh semata-mata dari tingkatan seseorang daklam hirarki oraganisasi, tetapi bersumber kepada bermacam-macam jenis psikologis kekuasaan (Edgar H. Schein, 1980), yaitu :
1) Kekuasaa yang memaksa (coercive power) yaitu didasarkan pada kemampuan pemberi pengaruh untuk menghukum penerima pengaruh kalau tidak mematuhi permintaan. Hukuman dapat berupa kehilangan fasilitas bahkan kehilangan pekerjaan. Kekuasaan paksaan ini biasanya dilakukan untuk mempertahankan preestasi minimun atau kepatuhan bawahan.
2) Kekuasaan imbalan (reward power), didasarkan kepada kemampuan untuk memberi imbalan kepada orang lain. Makin besar kekuasaan imbalan, makin besar pengaruh yang memberi perintah.
3) Kekuasaan ahli (expert power), didasarkan pada keyakinan bahwa pemberi pengaruh mempunyai keahlian yang relevan dan tidak da tidak dimiliki oleh pemilik pengaruh. Misalnya, jiak seorang pasien melakukan apa saja yang diperintahkan seorang dokter, berarti mengakui kekuasan keahliannya.
4) Kekuasaan Jabatan ( legitimite power) berhubungan dengan hak kelembagaan, terjadi apbila bawahan menerima pengaruh mengakui bahwa atasannya secara berhak untuk memerintah atau memberi pengaruh dalam batas-batas tertentu. Ini berarti bawahan mempunyai kewajiban untuk mengikuti kekuasaan.
5) Kekuasaan acuan (referent power) berpijak pada keinginan penerima pengaruh untuk meniru pemberi pengaruh. Kekuasaan ini berhubungan dengan faktor-faktor seperti gengsi, kekaguman, kebanggaan penerima pengaruh sebagai figur atau tokoh idola.
6) Kekuasaan pribadi (personality power) brpijak pada kualitas pribadi yang memberi pengaruh, misalnya kharisma pemimpin seperti JF Kennedy, Mahatma Gandhi, mendapat tanggapan emosional yang sangat besar dari pengikut. .

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sekolah merupakan salah satu bentuk organisasi dalam bidang pendidikan. Dengan sendirinya sekolah merupakan salah satu bentuk dari sistem sosial yang mempunyai subsistem dengan ciri-ciri khusus yang berbeda dengan subsistem yang lain. Dengan kata lain sekolah sebagai organisasi adalah organisasi sosial yang diselenggarakan dan diancang dengan sedemikian rupa dengan mengutamakan kegiatannya dalam bidang pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara nasional, regional, maupun internasional.
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang didalamnya terdapat kepala sekolah, guru, tata usaha, murid, dan warga sekolah lainnya yang mempunyai tugas dan wewnang masing-masing sesuai dengan posisi masing-masing.
Ada bermacam-macam jenis psikologis kekuasaan (Edgar H. Schein, 1980), yaitu:
1. Kekuasaa yang memaksa (coercive power.)
2. Kekuasaan imbalan (reward power).
3. Kekuasaan ahli (expert power),
4. Kekuasaan Jabatan ( legitimite power).
17
5. Kekuasaan acuan (referent power)
6. Kekuasaan pribadi (personality power)

B. SARAN DAN KRITIK
Barangakali dalam penyusunan Karya Ilmiah banyak terdapat kesalahan baik dalam penyusunan, ataupun isi dari Karya Ilmiah ini, mohon kiranya sudi memberikan saran dan kritik yang membangun untuk pebaikan dimasa yang akan datang.










18
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Arikunto, Suharsimi, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, cet ke 2, 1993
Piet Suhartian, Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan Sekolah, Surabaya: Usaha Nasional, 1994
Prof. Dr. Husaini Usman, , Manajemen Teori Praktek dan riset Pendidikan,Jakarta Timur: Sinar Grafika Offset, 2008
Dr. Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008
uzman-interisti.blogspot.com, Diakses Tanggal 01mei 2011 Pukul 20.00 WIB
suryantara.wordpress.com, diaksestanggal 03 Mei 2011 jam 21.00 WIB
palebonsekawanprofil.blogspot.com, diakses pada tanggal 03 Mei 2011 Pukul 21.30 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar